Showing posts with label luka baru. Show all posts
Showing posts with label luka baru. Show all posts

Saturday, June 9, 2012

Bratawali, si pahit yang berkhasiat


Bratawali, si pahit yang berkhasiat





Nama Umum
Indonesia  :  Brotowali, Bratawali
Melayu  : Putar wali

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Ranunculales
Famili: Menispermaceae
Genus: Tinospora
Spesies: Tinospora tuberculata Beumee


Tumbuhan yang satu ini memang sudah biasa digunakan sebagai obat herbal oleh sebagian masyarakat kita. Namun apa sih kandunagn dari brotowali itu...dan khasiatnya sebagai apa...? Apakah ada efek samping yang ditimbukannya...? Simak artikel berikut yang saya kutip dari berbagai sumber:


Apa khasiat brotowali?

apa saja khasiat brotowali? apakah bisa mengatasi diabetes?

Pahit tapi Berkhasiat Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah batang dan daunnya. Kedua bagian tanaman tersebut biasanya direbus dengan sejumlah air dan menghasilkan cairan yang rasanya sangat pahit atau di kalangan jamu jawa dikenal sebagai pahitan. Rasa pahit brotowali dihasilkan oleh senyawa pikroretin.

Brotowali juga mengandung alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, harsa, berberin, dan palmatin. Sedangkan di bagian akarnya mengandung alkaloid berberin dan kolumbin. “Brotowali berkhasiat mengobati beragam penyakit diantaranya, kencing manis (diabetes melitus), demam, radang hati (hepatitis), rematik, sciatika, sakit perut, diare, dan malaria,”. Brotowali juga ampuh mengobati luka, kudis (skabies), dan koreng. Secara tradisional, tanaman ini biasa dimanfaatkan untuk menyembuhkan gatal-gatal serta menambah nafsu makan. Para penjual jamu gendong biasanya meramu herba lain yang sudah digunakan secara turun temurun.

obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit dalam maupun luar. mempunyai banyak kandungan zat2 bermanfaat. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka.Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah. Sebagai obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada kulit untuk luka luar. Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritis, rheumatik sendi, demam, demam kuning, kencing manis, malaria, diabetes, serta penyakit luar seperti memar, kudis, dan luka.

Sumber : wikipedia

KEGUNAAN :

1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing manis.

PEMAKAIAN : 10 - 15 gr , rebus , minum.

PEMAKAIAN LUAR : Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.

CARA PEMAKAIAN :

1.Rheumatik : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas.

2.Demam kuning (icteric) : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

3.Demam : 2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x 1/2 gelas.

4.Kencing manis : 1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 X 1 gelas.

5.Kudis (scabies) :
3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

6.Luka : Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.


Ginje & Manfaatnya


Ginje & Manfaatnya


1. Nama ilmiah : Thevetia peruviana (Pers.) K. Schum.
2. Nama daerah : ginje (Jawa), ki hujan (Sunda).
3. Nama asing : huang hua jia zhu tao (Cina)

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Ginje memiliki rasa pedas, pahit, bersifat hangat, dan mengandung racun. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ginje di antaranya thevetin A, thevetin B, peruvoside, nemfolin, eerberin, perusitin, thevelene, dan neriperside.
Efek farmakologis ginje di antaranya penguat jantung (cordiotonic), peluruh kemih, obat cacing (ant helmintic), dan penghilang bengkak.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUTIAN
Perbanyakan ginje dapat dilakukan dengan biji atau anakan. Ginje dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Daun, kulit batang, tangkai, akar, dan biji dan buah ginje masak yang telah dijemur dapat dimanfaatkan untuk menangani serta mengobati beberapa penyakit dan permasalahan sebagai berikut.

1. Membunuh serangga
Tumbuk seluruh bagian tumbuhan ginje secukupnya, tambah 2 l air, lalu aduk sampai rata. Gunakan untuk menyemprot serangga.

2. Radang di pinggir kuku (paronichya)
Cuci 10—15 helai daun ginje segar lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air, 1 sendok makan madu, lalu aduk sampai rata. Simpan tumbukan yang telah bercampur air dan madu ke dalam wadah yang kering untuk digunakan beberapa kali. Ambil ramuan secukupnya dan dalam wadah lalu oleskan menyeluruh pada bagian yang sakit. Lakukan secara rutin 2—3 kali sehari.

3. Luka baru
Ambil getah daun ginje dengan cara mematahkan ujung batang yang paling dekat dengan tunas daun baru. Gunakan getah langsung dioles di tempat luka.


Catatan : tumbuhan ginje sebaiknya tidak digunakan sebagal obat minum ataupun dimakan dalam keadaan segar karena beracun.

Friday, June 8, 2012

Manfaat & Khasiat daun dewa


Manfaat & Khasiat daun dewa

 Nama Latin :
Gynura segetum (Lour.) Merr.

Nama Daerah :
Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao (China).

Habitat :
Pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat.

Deskripsi :
Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.


Kandungan Daun Dewa :
Saponin, minyak atsiri, flavonoid.

Khasiat Daun Dewa :
Tumbuhan ini bersifat anti coagulant (mencairkan bekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun. Dalam farmakologi cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa khas dan sifat netral.

Tanaman daun dewa mengandung berbagai unsur kimia, antara lain saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan antikoagulan. Tak heran jika ia punya segudang khasiat. Salah satunya adalah untuk mengatasi stroke. Sediakan 30 gram umbi daun dewa, cuci bersih, lalu keringanginkan. Tumbuk sampai halus. Ambil 1 sendok teh bubuk umbi daun dewa, lalu campur dengan 5 butir biji ginko. Seduhlah dalam segelas air, tambahkan sedikit madu. Silakan diminum. Atau, ambil 1 sendok makan bubuk umbi dewa, campur dengan 10 butir biji ginko kering yang telah ditumbuk, lantas masukkan ke dalam kapsul. Kapsul pun siap diminum. Lakukan teratur selama 1-2 bulan.

Selain stroke, daun dan umbi tanaman daun dewa juga memiliki khasiar sebagai obat untuk:
- Rematik
Ambil 30 gram daun tanaman daun dewa segar, cuci bersih lalu rebus. Lumatkan dan peras dengan diberi sedikit air. Minum saban hari. Atau, sediakan 30 gram daun tanaman daun dewa segar, 10 gram jahe merah, dan 30 gram akar sawi langit. Masukkan ke dalam 600 cc air, lalu rebus hingga air tersisa 300 cc. Saring dengan kain bersih, minum.

- Kencing manis
Ambil 5 helai daun tanaman daun dewa segar, seduh dengan 110 cc air. Minum sekali sehari sebanyak 100 cc.

- Perdarahan dan payudara membengkak
Siapkan 15 gram daun tanaman daun dewa, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa separuh. Minum setelah dingin, sehari tiga kali setengah gelas.

- Jantung
Ambil 10 gram umbi daun dewa segar, tumbuk halus, lalu tambahkan air setengah gelas. Saring ampas, lalu minum setiap sore.

- Luka bakar dan luka teriris
Tumbuk umbi daun dewa, tambah sedikit gula merah hingga menjadi adonan seperti salep. Balurkan ke bagian luka bakar atau luka teriris, lalu balut.

- Gigitan binatang buas
Ambil umbi daun dewa secukupnya, tumbuk halus. Bubuhkan pada bagian tubuh yang tergigit binatang buas, lalu balut.


- Kanker
Daun dewa segar 4 g; Akar daruju 7 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Ditumbuk; ditambah air mendidih; disaring, Diminum 1 hari sekali 100 ml; selama 30 hari.


- Tekanan darah tinggi
Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1-2 kali sehari 100 ml; selama 1 bulan.


- Pembersih luka
Daun dewa secukupnya; Air secukupnya, Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air, Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.

Thursday, May 24, 2012

Asam Jawa, buah masam kaya khasiat

Khasiat Asam Jawa

Di dapur, Istri saya sering membuatkan sayur asem (Sayur Haseum ; Bahasa Sunda) , rasanya yang sedikit asem namun juga sedikit manis membuat saya semakin menikmati sayur tersebut.
Penasaran dengan rasa asemnya, saya bertanya kepada Istri bahan apa yang membuat sayur asem tersebut rasanya asem dan manis? Istri saya menjawab, bahan utama sayur asem adalah asam jawa yang sudah diolah.
Hmmm??…… jadi kepingin tahu manfaat asam jawa ini, masalahnya bukan hanya dalam sayur asem saja tumbuhan ini dipakai sebagai bahan penikmat rasa, namun rujak-pun masyarakat di tempat saya sering menggunakan asam jawa sebagai tambahan penikmat rasa rujak tersebut, maka dikenalah rujak asem..hehe…
Akhirnya saya memutuskan untuk Googling, dan akhirnya bertemulah saya dengan beberapa blog yang membahas tentang asam jawa tersebut, lalu saya ringkas agar Anda bisa lebih menikmati membaca artikelnya. Ini dia:
Asam jawa (tamarindus indica) merupakan tumbuhan tropis, yang termasuk kedalam tumbuhan berbuah polong, karena Indonesia memiliki iklim tropis, rasanya di setiap tempat di Indonesia tumbuhan ini dapat tumbuh, jadi saya tidak perlu membahas bentuk batang, daun, bunga dan buahnya. Namun saya hanya ingin menekankan kepada manfaat dari tumbuhan yang rasanya asem ini. (kalau Anda masih penasaran dengan bentuk tumbuhan ini, Googling aja ya :D).
Manfaat asam jawa: Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok;
Contoh Peramuan Asam Jawa:
1. Asma
2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya. Kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Diminum 2 kali sehari

2. Batuk Kering
3 polong buah asam jawa, setengah genggam daun saga. Kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
3. Demam
1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya. Kedua bahan tersebut direbus dengan setengah liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Hasil saringan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4. Sakit Panas
2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam secukupnya. Kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring. Hasil saringan diminum biasa. Ibu hamil tidak diperkanankan minum minuman ini karena bisa berkaibat fatal bagi kandungan.
5. Reumatik
1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus. Cara pemakaian, hasil tumbukan dikompreskan ke bagian yang sakit.
6. Sakit perut
3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya. Semua bahan tersebut ditumbuk dan dicampur sampai merata. Hasil tumbukan digosokan ke perut.

7. Alergi/Biduren (Jawa)
2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya, seperempat sendok kapur sirih. Semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring. Hasil rebusan 2 kali sehari, pagi dan sore
9. Sariawan
2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa. Semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Hasil rebusan diminum.
10. Luka baru
Daun asam jawa secukupnya dikunyah atau dilumat, lalu tempelkan pada luka.
11. Luka borok
Beberapa biji asam jawa. Biji asam jawa ditumbuk halus, lalu ditempelkan pada luka, kemudian diperban.
12. Eksim dan Bisul
1 genggam daun asam jawa yang masih muda, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari. Kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.
13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
3 – 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya. Biji asam jawaditumbuk halus. Bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih, kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawatersebut.
14. Gigitan ular biasa
3-5 biji asam jawadibelah menjadi dua, belahan biji bagian dalam ditempelkan pada bekas gigitan ular tersebut. “Jumlah biji yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.”